Boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang biasanya menjadi tempat lalu lalang mahasiswa dan warga sekitar kentingan berubah menjadi pasar dadakan takjil saat bulan Ramadhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk ngabuburit. Boulevard UNS ini merupakan pintu masuk utama kampus kentingan UNS, lokasinya tidak berada di jalan utama Slamet Riyadi, namun terletak di Jalan Ir.Sutami, Kentingan, Jebres, Solo. Anda bisa menggunakan transportasi umum Batik Trans Solo (BST) koridor 1 atau koridor 2 bila anda ingin ngabuburit sejuk dan nyaman di boulevard UNS. Gapura megah yang terdapat di boulevard ini menjadi ciri khas kampus negeri terbaik di kota Solo, yang berdiri sejak tahun 1976.
Ketika jam menunjukan pukul 15.30 WIB puluhan pedagang kaki lima mulai memadati area depan boulevard UNS hingga pukul 18.00 WIB. Mereka menyuguhkan berbagai hidangan, snack, dan minuman untuk berbuka puasa. Anda bisa menemukan jajanan favorit anda di sini dengan harga mahasiswa mulai dari bakso bakar, batagor, siomay, cincau, kolak pisang , es campur, dan banyak lagi yang bisa anda temukan disini.
Dengan adanya moment Ramadhan ini, keuntungan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di depan boulevard UNS meningkat empat kali lipat dibanding bulan-bulan diluar bulan Ramadhan. Mahasiswa pun juga memanfaatkan moment Ramadhan ini untuk berbisnis kuliner yang menandakan bahwa peminat wirausaha di kalangan mahasiswa mulai meningkat. Produk-produk kuliner yang dijual merupakan produk bikinan sendiri yang sudah terjamin kualitas rasanya dan kebersihannya. Produknya seperti nugget ayam, nasi goreng, resoler, es campur, es kolak, cocktail, dan masih banyak lagi. Omzetnya pun tak main-main, mahasiswa mampu mengantongi omzet Rp 100.000,00 – Rp 150.000,00 per hari. Ramadhan menjadi bulan penuh rezeki bagi mereka yang bekerja keras.
Namun muncul kegalauan dari pihak kampus, yang sebenarnya area depan boulevard UNS tersebut dilarang digunakan sebagai areal untuk berjualan karena mengganggu lalu lintas kendaraan yang ke luar masuk kampus. Sebenarnya, teguran sudah dilakukan berkali-kali oleh pihak kampus. Namun, hati nurani manusia yang merasa iba kepada orang-orang kecil yang sekedar mencari nafkah.